aftermath.
Ada dua macem aftermath.
Satu, aftermath dari hardwork, kerjaan, project, yang setelah kelar lo bisa tarik nafas lega. Akhirnya selesai juga.
Kedua, aftermath dari sebuah pertemuan yang bikin lo kepikiran, kepikiran.
Gue tadi salah ngomong gak ya? Yaah, nyesel deh tadi nggak ngomong hal ini hal itu.
Trus lo kepikiran terus deh.
Lo kepikiran sama rasa yang pernah lo rasa. Karena muncul lagi.
Perasaan pas lagi momen kejadiannya gue biasa aja. Pas pulang kenapa jadi gini ya?
Kebawa mimpi, bangun-bangun nyesek.
Hati, hati.
Berulang kali gue internalisasi untuk mengakui perasaan dan 'emosi'
Perasaan marah, perasaan sedih, perasaan kecewa, perasaan senang, semua harus di akui dan di terima.
Tapi porsi perasaan yang itu kayaknya nggak pernah-pernah lo akuin deh taq.
Padahal lo tau kalo emosi dan perasaan di pendem, ujungnya nggak pernah bagus.
Comments
Post a Comment